Siang tadi bersama reporter dan ditemani anak magang, aku berkesempatan wawancara dengan Alfiano Tamala, Kasubdit Penerangan Direktorat Protokoler Kementrian Luar Negeri RI di kantor pusat Kemenlu jalan Pejambon No 6 Jakarta Pusat. Liputan ini adalah untuk melengkapi paket tayangan program 1 Indonesia episode Ibu Retno Marsudi (Menteri luar negeri RI kabinet Kerja) yang dijadwalkan
segera tayang minggu depan.
Mengapa wawancara Bapak2 ini? Karena kami ingin merekam cerita pengalaman beliau semasa menjadi staff ibu Retno ketika bertugas di KBRI Belanda. Usai wawancara seperti biasa bagi seorang cameraman/video journalist tidak lupa mengambil gambar pelengkap / set up narasumber. Set up standart yg sangat biasa dan tidak patut dicontoh adalah menyuruh si narasumber berakting sibuk dengan gadgetnya ( Dasar kameramen gak kreatif. :D). Di bagian adegan lensa kamera aku close up ke layar gadget, bapak ini menolak," aduh mas aku ganti dulu situsnya,ini berita sepakbola ..gak enak ehehe", kata beliau.
segera tayang minggu depan.
Mengapa wawancara Bapak2 ini? Karena kami ingin merekam cerita pengalaman beliau semasa menjadi staff ibu Retno ketika bertugas di KBRI Belanda. Usai wawancara seperti biasa bagi seorang cameraman/video journalist tidak lupa mengambil gambar pelengkap / set up narasumber. Set up standart yg sangat biasa dan tidak patut dicontoh adalah menyuruh si narasumber berakting sibuk dengan gadgetnya ( Dasar kameramen gak kreatif. :D). Di bagian adegan lensa kamera aku close up ke layar gadget, bapak ini menolak," aduh mas aku ganti dulu situsnya,ini berita sepakbola ..gak enak ehehe", kata beliau.
Alfiano Tamala
Ternyata pria berkacamata ini penggemar olahraga sepakbola, sama seperti aku.hehe.. Usai ambil gambar dengan tali kamera yang masih melingkar di leher, aku sempatkan iseng bertanya apa klub favoritnya. Si Bapak dua orang anak ini menjawab,"hmm sebuah klub yg tak lazim disukai orang, aku suka AS ROMA". Jawaban yang membuatku sangat kaget dan semakin penasaran untuk ngobrol lebih lama. Sangat sepakat dengan kata "tidak lazim" alias tidak biasa. Atau sebagai orang Jawa aku menyebutnya "ora lumrah". Karena sangat jarang ada kesempatan ketemu orang yang mengaku dirinya sebagai Romanisti (fans Roma). Biasanya yang gampang dijumpai adalah fans klub itu dan itu lagi. :) . Kebetulan aku juga mengidolakan Roma sejak aku duduk di kelas 1 SMP. Respect, bangga, merasa senasib sepenanggungan (menanggung malu kalo Roma main buruk :D).
Lalu kami pun asik ngobrol membaur layaknya saudara yg sudah terpisah lama lalu ketemu di suatu tempat yg indah dan menyenangkan..halah.. Beliau mengaku sudah jadi Romanisti dari tahun 1989 (woww brarti aku masih 2 tahun saat itu). Setali tiga uang, dua orang putranya pun sekarang mengikuti jejak sang ayah menjadi penggila serigala/il luppi (julukan AS Roma). Saking gilanya kepada klub yang baru 3 kali juara seri-A liga Italia itu, salah satu anaknya pun disisipkan nama "Abel" yg diambil dari nama Abel Eduardo Balbo, bomber Argentina dengan koleksi 78 golnya untuk As Roma di masa 1998-1999 dan 2000-2002 .
Abel Balbo |
Dengan penuh kehangatan Beliau bercerita hal aneh ketika membangunkan tidur anaknya. Tidak dengan kalimat, "ayo ayo bangun sudah siang !", karena kalimat itu sudah tidak mempan lagi. Yang dilakukan adalah membisikkan telinga ke anaknya berita yg mengagetkan tentang AS Roma, misalnya "nak bangun..tu ada kabar Matia Destro mau pindah...". Spontan si anak bangun dari tidurnya karena terpacu untuk mengecek kebenaran berita.* Destro adalah striker muda potensial Roma yg akhir2 ini santer diberitakan bakal pindah ke AC Milan, jadi sangat wajar jika sang penggemar kaget seolah tidak terima jika pemain andalan benar2 pindah ke klub lain. Melanjutkan ceritanya, bahkan si anak sampai menangis sedih kalau Roma bernasib tragis, yg terbaru adalah saat skuad anak asuh Rudi Garcia tersingkir dari Liga Champion Desember 2014 lalu. Mungkin ini yang disebut cinta sejati, menghadirkan rasa empati yang begitu tinggi. Karena terbatasnya waktu, kami pun berjabat tangan mengakhiri pembicaraan tentu tidak lupa bertukar pin bbm.
Sebuah pengalaman langka dan mengesankan bagiku. Perjumpaan yang sangat menghibur, diberikan kesempatan Tuhan bertemu dengan narasumber yg sama2 suka sepakbola dan penggila AS Roma. Di tengah kemewahan klub2 eropa langganan juara semacam Bayer Muenchen,Barcelona, Madrid, PSG, atau "raja" Italia Juventus sekalipun, ternyata masih ada individu yang "setia" kepada klub miskin prestasi seperti AS Roma yang sangat aku banggakan sampai detik ini dan selamanya. Kebanggaan tetaplah kebanggaan. Sukses selalu Romanisti dimanapun berada...di mana-mana kita saudara... Forza Roma ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar